Senin, 29 Januari 2024

kenapa ya , aku udah ga sekuat dulu?

hari ini dapet kejadian apes ditempat kerjaan baru dan aku langsung kena tegur kepala ruangan.

dan rasanya langsung cesss banget ke dada. langsung overthinking : 

"haduh besok aku ditegur kayak gimana ya pas meeting sama temen-temen? nanti pandangan mereka ke aku kayak gimana ya? waduh bakal badmood banget pasti besok kerjanya."๐Ÿ˜ญ

 

seketika mikir langsung pengen risen aja (lagi)

tapi.. disisi lain, disisi pikiran logika ku yang jernih...

"harusnya kamu bersyukur ditegur, biar tau salahmu dimana, jadi kamu tau harus perbaikinnya dititik yang mana."

" harusnya kamu bersyukur punya atasan yang menegur langsung kesalahanmu saat itu juga. daripada dia hanya diam menyaksikan kesalahanmu yang kamu buat tanpa pernah kamu tau kekuranganmu apa. lantas tiba2 atasanmu langsung ngadu ke atasan lainnya atau malah menyebarkan aibmu itu ke orang lain 

" gausah dipikir pusing, dia hanya mengkoreksi kinerja mu saja. bukan pribadi mu atau masalah privasimu"

"kalo risen lagi, belum tentu kamu menemukan tempat kerja dengan gaji dan bonus sebesar itu. (ya taulah rata-rata gaji perawat di rs swasta berapa. ya, dibawah umr) tapi ini kan gaji besar dan langsung jadi karyawan tetap. belum harus interview lagi, adaptasi lagi dsb."

"ingat, bagaimana awal kamu berjuang sekuat tenaga buat masuk perusahaan ini."

ya, aku memang sudah 3x mencoba masuk rs ini. gagal terus, sampe akhirnya kali ini berhasil. sampai2 orang mengira bahwa aku punya privillege 'orang dalam' buat masuk salah satu jaringan RS terbesar di indonesia ini. 


aku mulai masuk dunia kerja setelah lulus kuliah di usia 22 tahun. kala itu di tahun 2018, tempat kerja pertamaku adalah sebuah salon kecantikan yang berada di sebuah mall besar di jakarta barat. ya namanya aja salon kecantikan di mall besar dan mewah, sudah pasti harganya mahal dan customernya adalah salah satu etnis di indonesia yang terkenal tajir. tau kan ya etnis apa. ditambah saat itu aku bekerja dengan senior-senior perantauan yang mayoritas dari sumatra dan omongan mereka sering kali membuat aku down dengan nada dan kalimatnya yang menurutku sangat tajam menusuk ke hati bagi aku yang baru lulus kuliah ini. beuh.. jujur awalnya bikin aku sering nangis, stress dan kepikiran tiap mau masuk kerja. belum lagi sebagai junior yang belum tau apa-apa malah kena semprot customer dan kata-kata yang keluar dari mulut mereka sangatlah merendahkan. bikin makin harga diri terinjak-injak ๐Ÿ˜“sempet bersumpah bahwa aku ga akan bertahan lama di salon ini, eh tapi kok lama kelamaan makin nyaman sampe 3 tahun... waktu itu aku resign juga karena str ku sudah keluar. jadi aku memutuskan untuk resign dan melamar kerja sesuai jurusan kuliahku yaitu perawat.

kemudian setelah aku resign dari salon itu, aku masuk kerja di sebuah rumah sakit kecil di bekasi. rumah sakit tipe C yang memang kecil dan cocok untuk aku sebagai pemula. langsung masuk kerja, berbekal pengalaman3 tahun, trus mulus? 

oh tentu tidak. disini aku banyak 'ditatar' sama senior-senior yang sudah sangat berpengalaman dan tentunya berbagai karakter unik. ada yang baik dan mengayomi, ada juga yang cuek, judes dan selalu menyalahkan. semua itu kutelan mentah-mentah walau sambil ngebatin: ya Allah gini amat kerja di rumah sakit ๐Ÿ˜ญpengen balik ke salon aja ..  langsung deh tuh galau rasanya pengen resign lagi trus balik ke salon itu lagi karena ngerasa dijajah abis-abisan sama senior disini. tapi... kira-kira 3 bulanan.. aku mulai bisa adaptasi, mulai memahami karakter tiap masing2 teman kerja, mulai tau titik nyaman dan alur bekerja disini bagaimana.. sampe akhirnya aku 1 tahun disana dan..,NYAMAN.

sayangnya, tidak semulus itu kawan

karena kebutuhan hidupku semakin besar. sedangkan jenjang karir dan gaji tidak juga jelas.. aku harus resgin dan meninggalkan teman-teman yang membuatku nyaman itu.. dan ini adalah pilihan sulit. belum tentu aku bisa bekerja senyaman itu dan menemukan teman- teman sebaik mereka di tempat kerjaku.

akhirnya aku memutuskan RESIGN (lagi) dan semoga ini yang terakhir dan menjadi batu pondasi ku

dan disinilah aku sekarang, di tempat kerjaku yang baru. terhitung dari awal januari aku sudah 2 minggu  bekerja disini dan memulai lagi dengan status 'junior, anak baru, karyawan baru' yang tentu saja akan dijadikan 'keset' diawal2. mau nangis? gondok? kesel? udah pasti. ketemu senior di tempat kerja yang bahkan umurnya dibawah aku tapi aku harus memanggil mereka 'kak' dan mereka yang kadang acuh dan menegurku dengan cara yang menurutku kurang mengenakkan membuat aku selalu bersholawat sebelum masuk ruangan baru ini. sebenarnya pekerjaannya sama, hanya saja alurnya beda karena tiap rs punya protap masing-masing. contoh, misal ada pasien baru masuk ruangan, di rs ku yang lama dengan yang baru ini sama alurnya. dianterin ke kamar, pasang infus, tensi, dan pesen makan buat pasien. trus masukin datanya ke rekam medis. udah gitu doang, tapi karena RS  yang ini sudah komputerisasi, maka lebih riber alurnya dan aku harus berguru sama senior2 ini. 

susah... tapi harus dijalani..

harus kuat menata mental agar sekuat baja

kerjakan pekerjaanmu, pulang dan ambil gajimu. begitu seterusnya

itu terus yang aku tanamkan di mindset agar aku masih bisa kuat menjalani hari-hari berat ini. sebagai anak baru.  

dulu aja aku kuat dengan tekanan sebegitu besarnya..kenapa di usiaku yang sudah 28 ini malah terasa lembek? kenapa ya? harusnya aku tambah kuat karena sebelumnya aku sudah ditempa dengan berbagai macam ujian dan omelan. kenapa oh knapa. apa mungkin semakin tambah tua usia, perasaan makin sensitif? kalo memang iya, mungkin aku jadi tau jawaban dari kenapa HRD/ loker indo selalu menaruh kualifikasi : 'usia dibawah 30 tahun' sebagai syarat unuk melamar pekerjaan.

yah, itu sih hanya hipotesisku saja. berdasarkan pengalaman pribadi...


Jumat, 22 Desember 2023

2023 almost end, welcome 2024

 hey hey, its been long time i didnt come and write anything in here..

ya gimana ya habis sibuk dengan kehidupan duniawi. bisa dilihat postingan sebelumnya dibuat tahun 2021 sedangkan sekarang aja udah mau di akhir 2023. how time flies. 

ga sengaja liat liat postingan jaman baheula dan ngerasa kangen banget, sama kehidupan masa gadis, mahasiwa, anak rantau... kangen banget sama kehidupan kampus , kota jogja dan seisinya huhuhu :(

sekarang gue udh jadi ibu-ibu anak 2 and almost 30 years old ๐Ÿ‘€

me right now as a mother of two children

i missed my grandma even sometimes she was annoying but she's always take care of me


me in 2021 with my daughter
 

ngomong-ngomong soal kehidupan di jogja dulu, gw dulu tinggal sama nenek kakek di jogja. sama beberapa sodara yang lain juga. sekarang sayangnya kakek udah meninggal dan nenek kondisinya makin drop setelah kakek meninggal. mbah uti (sebutan gw ke nenek) sekarang jadi demensia, pelupa parah dan fisiknya pun menurun drastis. sedih juga lihatnya mengingat 4 tahun gue yang bandel dan ga tau diri ini dirawat sama mbah uti ๐Ÿ˜ญ kondisi rumah mbah di jogja pun semakin memprihatinkan seiring dengan mbah uti yang udh ga bisa ngapa-ngapain , udah ga bisa ngurus rumah lagi dan rumah juga udh ga bisa dijadikan kos kosan lagi semenjak pandemi ... rusak dimana mana, tikus keluar masuk dan bikin rumah bau parah. perabotan usang dan furniture yang udh hancur termakan usia tanpa perawatan... huftt kangen banget masa-masa jadi mahasiwa disana...



Selasa, 21 September 2021

tentang tempat kerja sebelumya...

Hi i'm back. Aku kembali bisa menulis postingan disini di sela sela kesibukan yang luar biasa. Kali ini aku mau cerita tentang pekerjaanku yang sebelumnya. Keluh kesah sekaligus meninggalkna jejak memori disini. Mengingat itu adalah pekerjaan ku yang pertama. 

My first job at my 22's
Ya, aku kerja di perusahaan ini di tahun 2018 . Pekerjaan ini adalah jawaban dari doa doaku selama 3 bulan ke sana kemari nyari kerja tapi ga dapet dapet. Ini adalah sebuah salon. Basicnya dari Jepang. Khusus wanita dan hanya melayani hair removal pake laser gitu deh. Bisa dibilang salon ku ini saingannya z*p (tau lah ya).  Pas banget aku kerja di bulan Januari 2018 dan betapa kagetnya aku ketika tau bahwa orang yang men training aku adalah orang Jepang asli. Disitu langsung gemeteran, takut dan grogi apalagi dia ga bisa bahasa indo. Dan tau kan orang Jepang itu disiplin banget sama pekerjaan? Sedangkan aku anak baru yang bener bener baru kerja dan kerjaannya pun diluar dari jurusan kuliah. Ya artinya aku harus ngulang dari nol. Tapi alhamdulillah ternyata manager ku ini baik banget dan humble sama karyawannya. Even aku junior aku sama sekali ga di diskriminasi. 

Temen temen dan senior yang baik
Selama kerja disini dari awal, aku seneng banget ketemu temen dan senior yang baik. Walau awalnya mereka sangar dan galak. Tapi ternyata lama kelamaan aku bisa membaur dengan mereka dengan berbagai karakter yang unik tentunya. Bahkan saking akrabnya, aku nganggep mereka kayak kakak sendiri. Kerja pun juga sehari hari jadi enak. Walau kerjanya 10 jam dan jaraknya jauh dtai rumah. 

Customer menyebalkan
yang namanya kerja pelayanan, pastilah kita menghadapi berbagai macam karakter orang. Ada yang baik ada pula yang rese. Ya gitu lah. Paling seneng klo lagi treatment customer yang baik dan sopan sama kita. Tapi paling emosi klo nemu customer rese yang semena mena. Ga mau ikut peraturan salon alias seenaknya sendiri. Hadeuh kalo gitu rasanya dada udh nyesek pengen gebrak meja didepan muka mereka. But its okey, setelah mereka pergi juga rasa kesel ku ilang. 

Drama sesama wanita
FYI, tempat kerja ku ini isinya cewek semua. Ga ada cowok blas. Tau kan klo suatu lingkungan isinya homogen? Yap drama dan drama. Aku pun pernah ngalamin itu semua. Selama 3 tahun kerja disana. Awalnya nih aku punya temen deket banget. Kita seumuran dan ternyata se frekuensi jadi asik banget lah pokoknya klo lagi kerja bareng. Sampe akhirnya di tahun kedua kerja kami pindah Cabang yng sama. Makin kloplah kita. Eh tapiiii di tahun ketiga tiba tiba dia menjauh. Entah kenapa tapi sepertinya karena kami udh ga se frekuensi lagi dan bertepatan dengan itu ada staf baru yang se frekuensi sama dia. Yaudah lah aku dicuekin sama dia, ditinggalin sendirian. Dan rasanya itu ngeselin banget. Pengen rasanya buru buru resign karena kerja dengan situasi yang kayak gini kan sama sekali ga menyenangkan. Malah gondok mulu jadinya. 

Selasa, 14 September 2021

2020 was wonderful

Hi, baru sempet nulis post ttg 2020 di 2021 hahaha.. Malah baru inget klo gw masih punya blog. 
Sooo 2020 adalah tahun yang paling spektakuler di hidup gw. Kenapa? Di tahun ini gw menikah, gw hamil, sempet jadi pengangguran karena wabah coronce, dan akhirnya punya anak. Whattt gw udh jadi ibu skrg? Seorang hilda yang selalu bete klo ketemu anak kecil. Yang sebel liat bocah klo bandel. Akhirnya punya anak. 

Yap. Pada Februari 2020 akhirnya gw menikah dengan suami yg dimana kita udh pacaran hampir 5 tahun (udh kayak kredit mobil y) jangan tanya kenapa. Yang pasti jawabannya karena nunggu punya penghasilan sendiri. Dan masih ditahun yang sama gw lanjut studi pendidikan ners gw. Hah lanjut? Bukannya kemaren kemaren gw ga mau jadi perawat? Benci jadi perawat. Ya makin kesini gw makin sadar dgn pekerjaan gw sebagai beautician itu ga menjamin masa depan, ga ada jenjang karir dan salon tempat gw kerja dulu sudah terombang ambing. Jadi yaudah gw lanjut ners dah. 

Yaudah deh tuh kesibukan gw bertambah. Jadi istri, mahasiswa dan karyawan. Ga pernah terbayangkan gw bisa menjalani 3 peran itu. Capek dan memang berdarah darah rasanya. Tapi alhamdulillah suami support gw terus. Pagi jadi mahasiswa, sore kerja jadi buruh wkwkwk. Malem jadi zombie ngerjain tugas. Sampe berat badan gw turun drastis saking capeknya. 

2 bulan kemudian gw hamil. Bulan April tepatnya. Dan di bulan tersebut Indonesia gempar kemasukan wabah coronce. Jadilah tempat kerja gw di tutup dan gw ga digaji. Kuliah gw pun jadinya onlen. Tp alhamdulillah suami masih bisa kerja. Disitu gw sedih karena ga digaji dan kuliah sempat ketunda ๐Ÿ˜ž tapi ada sisi positifnya dari kejadian ini. Yaitu gw lagi mabok parah akibat hamil muda, dan untungnya kerja sama kuliah gw libur. Jadilah sampe 4 bulan gw bisa rebahan istirahat. Heheh sampe mabok gw mereda.

Pertengahan tahun 2020 psbb dilonggarkan jadinya gw bisa balik kerja dan kuliah. Di tengah kehamilan gw yang makin gede /, 5 bulan saat itu, gw bisa menjalaninya dengan baik. Walau saat itu sedih juga gaji dikurangin karena customer juga baru sedikit yg dateng.. 

Akhir 2020 .. Tibalah due date gw lahiran. Anak pertama gw perempuan yang bernama Yasmin Zhafirah Permana lahir secara normal di bidan. Yang dimana gw ga pernah menyangka gw bisa sekuat itu nahan kontraksi sampe akhirnya bisa lahiran normal. Gw kira gw akan sesar karena gw merasa lemah. Habis lahiran dikira enak punya anak. Ternyata gw kena baby blues syndrome sampe gw sering sedih sama bengong sendiri sampe 2 mingguan. Ditambah anak gw bingung Puting dan berujung gw jadi mama eping. Hadeuhh... Dan drama lain yaitu stiap seminggu sekali gw kena Mastitis. Jadilah disitu gw makin stres, nangis, marah. Parah deh

Ya segitu dulu cerita Soal 2020 yang amazing. Ga bisa nulis banyak karena pegel ngetik di HP ๐Ÿ˜†

Kamis, 09 Agustus 2018

my very first 'gajelas' experience

last week on august 5th sunday, i decided to follow Emirates Cabin Crew Recruitment. actually i'm not really want to be a flight attendant. kayak biasa aja gitu dan ini cuma iseng-iseng aja siapa tau rezeki kan?? hehehe

datanglah pagi itu ke hotel Novotel di Tangerang City Mall. i arrived at 7 am an thie queue quite long and crowded. fyi, rekrutment katanya dimulai jam 8  pagi. yaudah aku berdiri disitu dari jam 7  dan mulai kenalan sama peserta-peserta lain disana. ada yang dari Jakarta dan amazingly ada yang dari Korea! doi jauh2 terbang dari Korea ke Indonesia cuma buat ikut rekrutment hari ini.

oke kita berdiri dan antrian masih stabil. 1 jam, 2 jam kami berdiri pegel banget rasanya dan gak ada sama sekali announcement tentang apapun dari pihak Emirates. akhirnya kita nyerah duduk lesehan di lantai berjam-jam tanpa kejelasan.

sebelumnya aku pernah nonton di youtube tentang pengalaman orang yang pernah ikut rekrutmen Emirates di indonesia. they said: drop the cv first, after you passed you could follow the next step. tapi apa ? sampai tengah hari kita belum bisa naroh cv sama sekali. barisan sama sekali gak  gerak dan masih belum ada pengumuman apapun mana perut rasanya laper banget belum makan dari pagi, mau turun ke bawah cari makan takut antrian diambil orang, betapa dilemanya hari itu.

sampai akhirnya jam setengah 2 tiba-tiba ada satpam yang ngasihin nomer antrian. langsung ada titik terang sepertinya buat kita. tapi ternyata oh god selembar kertas antrian itu tidak berfungsi sama sekali sampe akhirnya udah mau jam setengah 4 sore. finally , aku memutuskan untuk pulang. menyerah sebelum perang? ya betul. aku memilih pulang karena hari sudah sore dan diri ini sudah kumat asam lambungnya, takut sakit karena besok harus kembali masuk kerja.

aku bener-bener gak ngerti dan ini diluar ekspetasiku. untuk maskapai sebesar ini dan hotel sebesar ini dalam melakukan event se-kece ini kenapa dari pagi sampai sore sama sekali gak ada kasih kejelasan buat para pesertanya?? okelah kalau pesertanya cuma dari jakarta kayak aku. tapi kayak yang dari luar jakarta bahkan luar negeri?? kasian mereka udah jauh2 dari daerahnya, udah kesini malah disuruh nunggu lama hanya untuk naroh CV. maybe kalau udah naroh CV dan disuruh nunggu kami gapapa. ini belum apa-apa udah disuruh nunggu hampir 8 jam tanpa kejelasan. aku juga denger isu-isu dari para peserta bahwa ada yang curang jadi yang dateng telat rekrutment malah udh di dalem naroh cv. ya itu kan isu, aku juga gak tau. kecewa aja sih kok begitu banget sistem koordinasi antar 2 pihak yang elit di bidangnya. bener-bener memberatkan peserta lain, termasuk aku. bahkan sampe aku pulang pun, kami semua masih berdiri tanpa kejelasan tanpa ada pengumuman pengaturan peserta kayak apa.

pulang-pulang aku langsung demam dan sakit maag. gila ya, tau gitu mah tadi seharian istirahat di kos aja biar besok fit pas kerja daripada ikut acara kayak gitu kan. hmmm... gajelas deh.

Kamis, 15 Maret 2018

Keluar dari zona nyaman


Hi my blog, udah lama gak nulis disini.
Terakhir post disini, tentang aku yang udh lulus dan siap2 ners.

Trus gimana skrg nersnya?

I QUIT.
aku berhenti dan gak melanjutkan ners.

Kenapa?
kalo ditanya kenapa alasannya, aku juga gak tau kenapa dan ya, ini bisikan dalam hati aku yang membuat aku untuk berhenti ners. Banyak yang menyayangkan keputusanku ini. Mereka bilang: sayang ih, tinggal setahun doang. Tinggal setahun doang? Mudah bagi mereka berkata seperti itu. Tapi bagi aku yang menjalankan? Setahun akan terasa seperti seabad karena memang hati aku gak menginginkan pilihan untuk menjalaninya.

Begitu aku wisuda, aku langsung pulang ke Bekasi, nyari kerja. Pengennya kantoran, pengennya  di bank, pokoknya gak mau di rumah sakit.
Bermodalkan keyakinan yang tinggi, semangat dan niat, aku berusaha mencari pekerjaan sendiri.

Langsung dapet?
Enggak.

3 bulan menganggur, kesana kemari ikut tes, interview, di PHP HRD,...

Semua perusahaan, semua posisi yang asal ada tulisan : S1 semua jurusan, aku coba.. tapi ? Ya berkali2 mencoba, berkali2 juga aku gagal. Ketika aku tes di kantoran, atau bank, banyak banget yang sepelein aku karena aku lulusan perawat.

"perawat kok ngelamar disini, salah tempat lu!"
Begitulah kira2 omongan mereka yang tentu saja gak se kasar itu. Udah di cover dengan kalimat manis nan menusuk.

Nyoba pake orang dalem?
Ya, udah pernah. Bapakku sendiri yang mencoba masukin aku di tempat kerja temennya. Hasilnya? Ditolak dan dipermalukan hahahaha.. ya senyumin aja. Toh dari awal interview disana aku juga gak sreg sama HRD itu. Hahaha Alhamdulillah.. diselamatkan sama Allah.

Ngemis2 minta kerjaan sama bapak?
Udah pernah, bahkan aku sampe diem2an sama bapak karena bapak kekeh gak mau masukin aku ke kantornya karena ya, aku lulusan perawat... Sedangkan aku yang waktu itu lagi kalut, jadi sebel karena aku berpikiran: giliran anak orang dimasukin kerja, anaknya sendiri gak mau ditolongin!

Iya, sampe separah itu hanya karena kerjaan.
Dan akhirnya hubunganku dengan bapak membaik.
Pikiranku mulai jernih.
Bapak gak mau memanjakan aku. Meski aku ini perempuan aku harus berjuang sendiri dengan keringat sendiri tanpa genggaman erat ortu lagi. Katanya aku haruslah bisa berkomitmen dengan keputusan ini. Bapak gak suka aku berhenti ners.
Bapak akhirnya membiarkan aku memilih jalanku sendiri, dan ingin melihatku melangkah diatas jalan yang sudah kupilih.

Kupikir, ya sudahlah. Lagipula malu juga kan ntar di kantor bapak klo aku tetap merengek dimasukkan ke tempat kerjanya padahal jurusanku perawat. Nanti malah mencemari nama bapak di kantor.

Mulai saat itu aku bangkit lagi, terus mencari semua peluang. Sertifikat cumlaude yang aku punya pun nampaknya gak begitu berpengaruh besar. 3 bulan aku masih menganggur.

Sampe aku rasanya menyerah dengan keadaan dan gak tau harus berbuat apa. Aku sudah membuat keputusan yang salah. Membuat orang tua ku kecewa.

Dapet panggilan - tes - interview - "nanti saya kabari lagi ya 2 Minggu"- ujungnya gak dipanggil2. Begitulah siklus waktu itu.  Aku menyerah. Menyesal.

Begitu aku di titik menyerah datang, Allah akhirnya menjawab doa2ku. Aku diterima bekerja di tempat yang sama sekali gak aku harapkan. Biasanya tempat yang diharapkan malah gagal, jadilah  e begitu interview disini, aku sama sekali gak berharap,  sakit ntar hehehe...

Rasa takutku akhirnya hilang, kegelisahanku memudar.. aku bahagia sekali.. bisa mendapat pekerjaan dan menjadi seseorang yang mandiri.. Alhamdulillah...

Zona nyaman memang nyaman banget. Tapi tanpa sadar, zona nyaman lah yang membuat kita terjebak menjadi seseorang yang statis. Padahal kehidupan harusnya bergerak dan berkembang dinamis. Zona nyaman memang perlu, agar kita mengetahui titik kenyamanan kita dimana. Tapi terkadang zona nyaman membuat kita lupa bahwa diluar sana masih banyak peluang kesuksesan yang menunggu untuk kita jalani....meski memang harus melalui beberapa tantangan.. ya, that's why people called it life.

kenapa ya , aku udah ga sekuat dulu?

hari ini dapet kejadian apes ditempat kerjaan baru dan aku langsung kena tegur kepala ruangan. dan rasanya langsung cesss banget ke dada. la...