Jumat, 02 Juni 2017

I'm done. but this is not an ending yet.


Hi I’m finally free.

Setelah minggu –minggu kemarin hectic banget sama yang namanya revisi, persiapan sidang sampai terakhir kemarin UAS, akhirnya aku bisa kembali bernafas lega dan menulis lagi di blog ini.

Hari ini adalah UAS terakhir sebagai mahasiswa Ilmu Keperawatan. Ketika udah sampai rumah, iseng-iseng ngeliat kumpulan KRS dari semester 1 sampai semester 8 dan ya, melalu lembaran kertas tersebut aku masih bisa mengingat perjuangan didalamnya. Dari yang awal-awal setiap mau UAS pasti udah prepare jauh-jauh hari buat belajar, sampai sekarang pas semester akhir yang kalo belajar sistemnya balik lagi ke jaman SMA yaitu belajar dadakan alias sistem kebut semalam.



kumpulan KRS dari semester 1-8, tapi sayang yang semester 7 hilang :(

KRS semester 1. mata kuliah masih bejibun .


KRS semester 8, beban mata kuliah udah berkurang.




Masih inget banget di setiap semester punya cerita unik masing-masing.

Semester 1 masih masa adaptasi dan masa-masa dimana aku rajin banget yang namanya kuliah, belajar. Semester 1 isinya masih penuh dengan teori. Belum ada praktek laboratorium

Semester 2,3,4 udah mulai praktek laboratorium dan pas semester 3 dan 4 udah mulai ke rumah sakit. Jadwal kuliah udah padat banget sampe kita semu rela kuliah dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam. Bayangkan? Full itu loh. Rasanya pengen gelar tenda aja depan kampus J

Semester 5,6 mata kuliah klinis udah hilang dan digantikan dengan mata kuliah komunitas yang otomatis waktu itu aku dan temen-temen sering terjun ke masyarakat. Waktu semester 6 ada mata kuliah IDK 6 yang intinya buat ngelatih mahasiswa belajar bikin skripi di semester 7 ntar. Di mata kuliah IDK 6 aku sempet ngambil judul proposal keperawatan anak dan bakal lanjutin judul proposal itu sampe semester 7. Tapi eh entah kenapa aku ngerasa gak cocok sama peminatan keperawatan anak. Akhirnya pas semester 7 aku pindah haluan ambil keperawatan medikal bedah deh. Untuk jadwal kuliah, masih sama kayak semester sebelumnya, padat merayap. Berangkat mukanya masih fresh, baju masih bening, pulang-pulang udah kucel semua kayak orang habis perang.

kenangan foto praktikum komunitas di industri kerajinan  batik
bersama A3, kelompok militan kece :))


Semester 7 dan 8. Waktunya… skripsi! Kewajiban mahasiswa tingkat akhir biar lulus. Kalo dulu pas SMA ngeluh karena harus ngerasain UN dimana kita harus belajar, menghafal rumus dan sebagainya. Tapi sekarang? Rasanya kok enakan UN ya daripada skripsi. UN itu kan intinya Cuma menjawab soal yang udah dibuat. Tapi kalo skripsi? Mencari sesuatu yang belum ada jawabannya. But yeah, everything was fine, meski sempat jatuh bangun akhirnya skripsiku selesai pada tanggal 23 Mei 2017, ya sebenernya belum selesai banget sih, karena setelah sidang masih ada beberapa tahap yang harus diselesaikan yaitu, revisi ke beberapa pihak. 





ALHAMDULILLAH YA ALLAH, terima kasih :))

semangat Hilda, masih ada 1 tahun profesi lagi yang harus dijalani.

Jumat, 05 Mei 2017

My Weird Plan


Not so interested today to write something.

I’ve been living  for 22 years and my experience just so-so.  Recently, I had some weird plan in my life.

I wanna visit a place, alone. Just me and my self there. I will sit there alone, enjoy the view, calming my mind from some annoying problems, and have some intrapersonal chit-chat with myself.  Sounds weird maybe but I’m pretty curious and wanna try it soon.

 But I still didn’t know where the place is. Where is the good place I must visit to.

Hey, I ‘m living in Jogja.  There are so many places  that I can visit.  So why should I be confuse about place?

OK. BYE. I’m gonna ask google where is the good place in Jogja for ‘self alienate’.


Kamis, 04 Mei 2017

Kefir, my skin's saviour


Been so excited to share my skincare routine update!

Aku sebelumnya udah pernah sharing soal skincare routine yang aku pake disini. Sekarang, aku mau update soal skincare routine karena beberapa produk perawatan udah aku ganti.

Kefir.
some people must be familiar with this.

Udah sekitar 3 bulanan kemarin aku rutin banget pakai masker kefir sebagai perawatan harian. Masker kefir itu masker hasil fermentasi susu dengan bakteri yang khasiatnya banyak banget buat kulit. Untuk manfaat dan cara penggunaannya bisa searching di google.

So, aku emang udah 2 tahun lepas dari krim-krim klinik kecantikan dan selama ini hanya pakai produk perawatan yang beredar di pasaran. Kayak Viva, Garnier, Purbasari. Memang sih selama aku memakai produk pasaran, kulit wajah aku emang gak se-mulus dan kinclong kayak waktu pakai krim klinik kecantikan itu. But the most important is, aku merasa tenang dengan kesehatan kulit wajahku.  Aku gak khawatir tentang efek ketergantungan yang terus menghantui kalau misalkan suatu saat aku udah gak pakai krim-krim tersebut.

And then… aku mencoba memakai masker kefir dan hasilnya sangat wow. Oh ya, masker kefir ini punya sifat mendetoks kulit dari bahan-bahan kimia.. jadi jangan kaget misalkan minggu-minggu pertama pakai masker kefir kok malah jadi jerawatan, tenang, itu tandanya proses detoks sedang berjalan. Lama atau tidaknya proses detoks tergantung adari berapa banyak dan berapa lama kulit kita terpapar krim-krim kimia..

Awal aku pake masker kefir juga aku sempet ngerasain detoks. Prosesnya berjalan kira –kira sekitar 2 minggu dan setelahh 2 minggu lewat, kulitku benar-benar membaik. Kenyal, bersih, bebas beruntusan dan jarang jerawatan.

Dulu, sebelum pakai masker kefir, aku rutin facial sebulan sekali untuk menghilangkan beruntusan yang entah kenapa cepet banget tumbuhnya. Tapi efek yang paling gak aku suka dari facial adalah bikin pori-pori jadi membesar. You know lah, proses facial kan mengeluarkan paksa jerawat atau bruntusan keluar dari pori-pori jadinya bikin pori-pori membesa.… dari situ aku mulai rasain dilema juga. bersih sih memang kalau habis facial, tapi efek jangka panjangnya bikin bĂȘte juga.

Setelah aku rutin pakai masker kefir setiap 3 hari sekali, beruntusan yang biasanya tumbuh cepat, sekarang jadi lambat. Aku udah hampir 2 bulan gak facial dan muka masih mulus-mulus aja. Serius! Beruntusan dan komedo jadi berkurang pertumbuhannya. Seneng deh!  Gak usah repot-repot facial lagi dan harus berhadapan dengan efeknya yang bikin bĂȘte itu.  Aku rencana akan terus pakai kefir sebagai perawatan harian dan ingin mengurangi frekuensi facial.

Oh ya, selama ini aku pakai produk masker kefir dari KEFIR CIPAN. Bisa di cek instagramnya di @kefir_cipan. Kualitas kefirnya bener-bener bagus dan banyak kreasi produk skincare yang mereka buat berbahan dasar kefir.
1 jar beratnya kalau gak salah 100 gram. buat aku, 1 jar ini cukup untuk pemakaian satu bulan.


penampakan dalam (itu udah mau abis T__T): berbentuk pasta putih, ada sedikit scrub dan bau khas kefir yaitu kayak tape. but I think the smell doesn't disturb me so much. I could tolerance with the smell.
Aku biasanya pake masker ini 3 hari sekali setiap malam sebelum tidur and when I wake up I could see my face on the mirror glowing and bright at the same time. once I used this mask,  aku udah gak pernah lagi pake bedak atau BB cream setiap mau kuliah karena kulit wajah aku udah bagus. paling cuma pake pelembab sama sunblock aja. serius, I didn't even need a powder or put any make up on to make my face more fresh or glowing. this mask made my skin glowing naturally and I like it soooo much.
selanjutnya bakal ada yang nanya:
bikin ketergantungan gak sih?
no! ini sama sekali gak bikin ketergantungan. masker kefir ini bahan dasarnya cuma susu dan starter bakteri probiotik jadi ini bener-bener natural. maka dari itu masker kefir gak bias disimpan lama-lama meskipun penyimpanannya selalu dalam kulkas. beda kayak krim-krim berbahan kimia yang bias awet bertahun-tahun di toko.
I've been using this mask for 3 months dan aku pernah 2 minggu gak pake masker kefir... hasilnya? nothing happened with my skin. gak terjadi apa-apa. kulit wajahku biasa aja.
okay, that was my skincare routine. a miracle just in one jar of kefir mask. cuma rutin maskeran dan gak usah facial lagi.
see ya fellas!

note: bukan promosi atau endorse. ini berdasarkan pengalaman pribadi.

Rabu, 03 Mei 2017

Gak boleh deket?

Minggu kemarin aku baru saja mengalami sebuah kejadian yang kurang menyenangkan. Actually this was just a small problem but I didn’t know why this problem was getting bigger and bigger. Masalah interpersonal yang harusnya Cuma melibatkan antara aku, dia dan kedua temanku. Penyebabnya pun sebenarnya masih belum jelas. She has told me that it was just her badmood and she doesn’t even appreciate our life’s choice.

A few week ago, finally we met. Just 5 of us. I was so angry at all but I tried to neutralize my mind. Tried to be logic.

In the end,  she decided to make it clear. But surely, this is not clear at all. Kemudian ada sebuah kalimat yang bener-bener menggelitik pikiran aku. She said:

“Kita itu berteman sewajarnya aja. Jangan terlalu dekat atau terlalu jauh. Kalau terlalu dekat malah seperti ini jadinya (maksudnya berantem) dan kalau terlalu jauh nanti kalau ada salah satu yang membutuhkan gak bisa dibantu.”

Aku setuju dengan kalimat: berteman sewajarnya aja. Iya, berteman memang sewajarnya saja. What they give to us, we give it  them too. Simple aja.  Saat dia baik, kita bisa baik. Saat dia bisa menjaga perasaan, kita pun menjaga perasaannya. Saat dia bisa menghargai kita, menghargai apapun pilihan hidup atau prinsip yang kita plih, kita pun menghargai dia. Intinya, gak saling mengusik atau menyikut satu sama lain.

But I didn’t agree with her in this sentence: jangan berteman terlalu dekat.

Why? Kenapa kita gak boleh berteman terlalu dekat? Boleh kok.. kita berteman dekat sampai akhirnya kita benar-benar dekat dengan mereka. She said that: kalau terlalu dekat nantinya jadi begini (baca: berantem)

No,  I have a bestfriend. Aku punya sahabat dan kami sangat dekat. Benar-benar dekat dan tulus. Buktinya kami bisa bersahabat sampai 7 tahun dan gak pernah berantem. Kayak gini.

Gak akan ada masalah saat kita menjalin pertemanan dengans seseorang. Entah itu bakal deket atau jauh. Gak apa jika kita nantinya akan deket banget sama seorang temen atau malah menjadi sahabatan. It’s okay. Gak akan ada yang namanya berantem atau apapun. Dengan catatan:

Dia punya hati yang tulus dan murni dalam berteman. Menerima semua kekurangan dan kelebihan temannya itu. selalu ada dalam keadaan senang maupun susah. Menghargai prinsip hidup temannya dan yang terakhir adalah berani menegur jika salah. Menegur didepan langsung. Bukan malah ngomongin dibelakang. Hahaha.. emang sakit dan agak kaget sih ketika ditegur secara langsung sama orang yang udah deket banget sama kita. But I’m sure that is the best way to keep our relationship being fine. 

sekali lagi, kita boleh kok berteman dekat dengan siapapun, menjalin persahabatan yang dekat dengan seseorang. Boleh banget. Tapi dengan catatan : as long as our friend has a nice attitude and pure heart. Kalau udah begitu, yakin deh, gak akan ada ‘drama’ diantara pertemanan yang kita jalanin.

Okay, that was just my opinion. Please don’t take it seriously.

kenapa ya , aku udah ga sekuat dulu?

hari ini dapet kejadian apes ditempat kerjaan baru dan aku langsung kena tegur kepala ruangan. dan rasanya langsung cesss banget ke dada. la...