Seorang ibu mempunyai naluri untuk melindungi anaknya bahkan
sejak anaknya itu masih berada dalam kandungan. She does everything to protect her baby because she wants her baby will
live well and healthy.
Kemudian ketika bayi yang telah dikandungnya selama 9 bulan
itu lahir, ia akan merawatnya sepenuh hati bersama-sama dengan sang ayah untuk
memperjuangkan anaknya agar bisa tumbuh sehat, tanpa kurang suatu apapun.
Begitu juga dengan ibuku. Alhamdulillah Allah masih memberi
beliau umur hingga saat ini ibu masih bisa menemaniku, adikku dan tentu saja
ayahku. I feel so gratefull with that.
I live separated with
her because I have to finish my study at
bachelor nursing and then take 1,5 year to get a Registered nurse. Hidup terpisah
dari orang tua itu gak mudah, not as easy
as you see. Semua harus dijalani sendiri. Apapun yang aku rasakan setiap
harinya entah itu menyenangkan atau menyedihkan harus aku hadapi sendiri. Aku
tidak bisa terus-terusan bergantung kepada ibu atau bahkan merengek karena baru
saja mengalami masalah, misalnya. Because
I’m already an adult. I try to be stronger everyday and solve my problem alone.
Dulu, ketika aku masih kecil, ketika aku masih tinggal
bersama ibu dirumah aku selalu bercerita tentang apa-apa saja yang aku hadapi
hari itu. Tentang teman bermain satu blok rumah, teman dan guru-guru sekolah and everything about my
daily activities. Ibu adalah pendengar yang baik. Makanya dulu ketika aku masih
kecil aku selalu bercerita tentang siapa-siapa saja orang yang aku sukai dan
tidak aku sukai.
When I told her about
people whom I didn’t like, I am like:
“Ma, tadi itu aku dinakalin sama dia. Dia jahat mah, aku gak
suka.”
“Ma, dia itu nakal. Masa tadi aku dicubit.”
Tukang ngadu? Yes! I always
share with my mom about everything that happened in my life. Tapi Cuma sebatas
itu aja. setelah ngadu-pun, ibuku tidak melabrak orang-orang yang menakaliku. Lagipula
aku yakin ibuku tidak akan melakukan hal-hal kekanakan sepert itu. Tetapi ibu pasti
langsung memberiku ultimatum untuk tidak mendekati orang yang nakal tadi atau
orang yang tidak aku sukai.
“Udah, gak usah dideketin lagi temen kayak gitu.”
“Biarin aja dia nakal, nanti juga dibalas sama Allah.”
Itulah dua kalimat yang sering ibu ucapkan ketika aku sedang
mengadakan sesi mengeluh. awalnya sempet gregetan sih, why doesn’t she do anything to punish them ? just give me an advice? Tetapi
lambat laun aku mengerti, apapun caranya, she wants to
protect me as her daughter. Ibuku berpesan: jikalau
orang itu tidak baik terhadapmu, segera tinggalkan.”
Those words touched me
so much. Look how she doesn’t want me to hurt by someone. Look how the way she
wants to protect me and I think every mother in this world does the same thing
like my mom.
I know she loves me so
much and of course she loves my sister too. Every mother has their own way to protect and caring her children.
ibu selalu memberiku yang terbaik. Misalnya, aku diberi ASI
sampai 5 tahun (LOL ) (* ibu melahirkan adikku saat usiaku masih 5 tahun, maka dari itu aku
suka ngrecokin adikku yang masih bayi saat mimik susu dan merebut jatah ASInya)
lalu ibu selalu memasak makanan yang bergizi. Ibu selalu memperhatikan gizi apa
saja yang terkandung didalamnya dan memperhatikan kualitas bahan masakannya
demi memastikan makanan yang akan disajikan kepada keluarganya terjamin dengan
nilai gizi penuh and I feel so lucky to have a mom like her.
“Nih, mama beliin susu
yang banyak kalsiumnya biar pada cepet tinggi.”
“Mama beliin minyak ikan biar kamu sama adek pinter belajarnya.”
“Mama beliin minyak ikan biar kamu sama adek pinter belajarnya.”
“Gak usah pake micin ya, ntar jadi oon. Gapapa rasa
masakannya kurang joss (?), yang penting kalian gak oon.”
“Kamu gak suka buah kan , hil? Yaudah ini mama banyakin sayurnya
buat pengganti vitamin.”
“Mama masakin lele biar kalian larinya gesit.(?) ”
Oke, kutipan yang terakhir itu Cuma bercanda.
Aku memang jarang menunjukkan kasih sayangku kepada ibu
terang-terangan. Aku lebih cenderung menunjukkannya kepada bapakku, you know ‘cinta silang’ rule dimana
anak perempuan lebih dekat kepada ayahnya dan anak laki-laki cenderung ke ibu. But It doesn’t mean kalau cintaku sama
ibu gak se-full cintaku sama bapak. I love
you both. Cuma memang aku saja yang kurang ekspresif. Aku mencintainya
tulus, bukan hanya karena ingin mendapatkan surga yang ada di telapak kakinya.aku mencintainya tulus dari dalam hati yang paling dalam.
I love her so much. the reason why I wanna be a nurse is:
Karena suatu hari aku ingin merawat dan menjaga ibu di
masa tuanya dengan ilmu kesehatan yang aku peroleh selama ini. aku ingin
menjaga dan merawat dia sebagaimana ibu melakukan itu semua padaku sekarang. Walaupun aku tahu itu semua tidak
akan bisa membalas jasa yang ibu berikan semasa hidupnya kepadaku. Tetapi
setidaknya membuat beliau bangga dan tersenyum, sekiranya masih bisa aku
lakukan sebagai anak yang mencoba berbakti kepada orang tuanya.
Yes, as long as I still alive in this world I will
give the best for my parents. I don’t wanna make they disappointed with me.