Gak boleh deket?

Minggu kemarin aku baru saja mengalami sebuah kejadian yang kurang menyenangkan. Actually this was just a small problem but I didn’t know why this problem was getting bigger and bigger. Masalah interpersonal yang harusnya Cuma melibatkan antara aku, dia dan kedua temanku. Penyebabnya pun sebenarnya masih belum jelas. She has told me that it was just her badmood and she doesn’t even appreciate our life’s choice.

A few week ago, finally we met. Just 5 of us. I was so angry at all but I tried to neutralize my mind. Tried to be logic.

In the end,  she decided to make it clear. But surely, this is not clear at all. Kemudian ada sebuah kalimat yang bener-bener menggelitik pikiran aku. She said:

“Kita itu berteman sewajarnya aja. Jangan terlalu dekat atau terlalu jauh. Kalau terlalu dekat malah seperti ini jadinya (maksudnya berantem) dan kalau terlalu jauh nanti kalau ada salah satu yang membutuhkan gak bisa dibantu.”

Aku setuju dengan kalimat: berteman sewajarnya aja. Iya, berteman memang sewajarnya saja. What they give to us, we give it  them too. Simple aja.  Saat dia baik, kita bisa baik. Saat dia bisa menjaga perasaan, kita pun menjaga perasaannya. Saat dia bisa menghargai kita, menghargai apapun pilihan hidup atau prinsip yang kita plih, kita pun menghargai dia. Intinya, gak saling mengusik atau menyikut satu sama lain.

But I didn’t agree with her in this sentence: jangan berteman terlalu dekat.

Why? Kenapa kita gak boleh berteman terlalu dekat? Boleh kok.. kita berteman dekat sampai akhirnya kita benar-benar dekat dengan mereka. She said that: kalau terlalu dekat nantinya jadi begini (baca: berantem)

No,  I have a bestfriend. Aku punya sahabat dan kami sangat dekat. Benar-benar dekat dan tulus. Buktinya kami bisa bersahabat sampai 7 tahun dan gak pernah berantem. Kayak gini.

Gak akan ada masalah saat kita menjalin pertemanan dengans seseorang. Entah itu bakal deket atau jauh. Gak apa jika kita nantinya akan deket banget sama seorang temen atau malah menjadi sahabatan. It’s okay. Gak akan ada yang namanya berantem atau apapun. Dengan catatan:

Dia punya hati yang tulus dan murni dalam berteman. Menerima semua kekurangan dan kelebihan temannya itu. selalu ada dalam keadaan senang maupun susah. Menghargai prinsip hidup temannya dan yang terakhir adalah berani menegur jika salah. Menegur didepan langsung. Bukan malah ngomongin dibelakang. Hahaha.. emang sakit dan agak kaget sih ketika ditegur secara langsung sama orang yang udah deket banget sama kita. But I’m sure that is the best way to keep our relationship being fine. 

sekali lagi, kita boleh kok berteman dekat dengan siapapun, menjalin persahabatan yang dekat dengan seseorang. Boleh banget. Tapi dengan catatan : as long as our friend has a nice attitude and pure heart. Kalau udah begitu, yakin deh, gak akan ada ‘drama’ diantara pertemanan yang kita jalanin.

Okay, that was just my opinion. Please don’t take it seriously.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

pengalaman pertama makan Mi Samyang

Dewasa?

addicted?