Setiap orang itu berbeda.
Aku paham betul prinsip itu. Allah telah menciptakan fisik
dan karakter manusia berbeda agar dunia menjadi lebih berwarna. Agar satu sama
lain bisa mengenal karakteristik orang itu melalu interaksi yang dilakukan.
Setiap orang juga mempunyai kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Misalnya, ada seseorang yang sangat pandai bermain musik, tetapi
kekurangan dia adalah dia tidak bisa berhadapan dengan banyak orang. Ada juga
yang dia pandai sekali matematika dan pelajaran yang menyangkut logika, tetapi
kelemahannya, dia tidak mampu mengikuti pelajaran yang menyangkut hafalan
semacam sejarah atau biologi.
Ya, setiap orang itu tercipta unik. Lalu orang dengan
berbagai macam kepribadian unik tersebut berbaur dalam satu lingkungan yang sama,
bersosialisasi dan tentu saja berinteraksi. Melalui interaksi tersebutlah kita
bisa langsung mengenal atau bahkan menilai orang.
“Eh, si A orangnya kok gitu ya?”
“Ternyata enak ya ngobrol sama si B, asik dan supel banget
orangnya.”
“Si C itu pinter tapi sayangnya dia pelit.”
“Ah si D mah pinter ngomongnya doang, dia emang banyak omong
tapi gak bisa ngapa-ngapain.”
Itulah beberapa penggalan pendapat yang sering orang ucapkan
ketika sudah berinteraksi dan mengenal
orang lain. ya, sebagai manusia, kita memang
sangat mudah mengambil kesimpulan dan menilai orang lain. tapi sulit untuk
menilai dan mengerti diri sendiri.
Mata kuliah kemarin, dosenku menyuruh aku dan teman-temanku
untuk menulis minimal 5 kekurangan kita dan kelebihan kita diatas secarik
kertas lalu dikumpulkan. Kami semua berpikir keras, rasanya sulit untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Untuk kekurangan sih, aku bisa
dengan cepat menemukan apa-apa saja kekurangan yang ada dalam diri. Tetapi
untuk kelebihan? Hmm.. butuh waktu lama untuk menemukan kelebihan dalam diriku
sendiri. Hingga akhirnya waktu habis dan semua kertas dikumpulkan.
“Nah, susah kan menemukan kelebihan dan kekurangan dalam
diri sendiri?” tanya dosenku sambil merapikan kertas hasil kerja keras kami.
Kami semua mengangguk. Setuju dengan pernyataan beliau.
“Manusia itu emang gampang menilai orang. Tapi sulit untuk
menilai diri sendiri. Coba, kita pasti sering banget menghakimi orang dengan:
ih dia nyebelin banget sih, gak bisa diajak omong. Atau sebagainya, kita terkadang
gampang sekali untuk menge-cap jelek kekurangan orang lain, padahal kita
sendiri juga punya kekurangan. Seharusnya sebagai manusia yang bijak, kita
harus menerima semua kekurangan dan kelebihan seseorang. karena pada dasarnya,
tidak ada yang sempurna didunia ini. tetapi kita masih boleh saling mengingatkan
kok.”
Benar kata dosenku, kita memang gampang sekali menilai orang
tetapi untuk menilai diri sendiri sangat sulit. Itulah mengapa haters ada
didunia ini.
Manusia tidak ada yang sempurna. Mereka pasti mempunyai
kekurangan masing-masing. Jangan lantas karena seseorang punya kekurangan,
langsung dijauhi. Hidup ini terlalu singkat untuk membenci atau tidak menyukai
seseorang karena dia mempunyai kekurangan. Agama telah mengajarkan untuk
toleransi. Mengapa kita tidak saling toleransi saja atas apa-apa yang sudah
dimiliki?
Jangan suka meremehkan orang lain karena kekurangan yang dia
miliki. karena siapa tau dibalik kekurangannya itu dia mempunyai kelebihan yang
luar biasa dan mungkin saja bisa membuatmu takjub suatu hari nanti. maka, hargai manusia semestinya.
Itu aja sih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar